Sholawat Thibbil Qulub

Shalawat ini ada juga yang menamakan Shalawat Syifa dan Shalawat Nur Al Abshar.
Dalam kitab Saadah Al Darain Fi Shalat Ala Sayyid Al kaunain, Syaikh Yusuf Bin Ismail Al Nabhani menisbahkan shalawat ini kepada Syaikh Abu Al Barakat Ahmad Al Dardir.
Ada sedikit perbedaan redaksi dari shalawat Thibb Al Qulub atau yang disebut juga shalawat Al Thibbiyyah ini, dalam redaksi Syaikh Ahmad Al Shawiy tidak ada tambahan (وقوت الاجساد واْلأَرْوَاحِ وغدائها). Tambahan tersebut disebutkan oleh Syaikh Yusuf Bin Ismail Al Nabhaniy dalam kitab Saadah Al Darain Fi Shalat Ala Sayyid Al Kaunain. Kemudian Sayyid Muhammad Bin Alawiy Al Maliky mengukuhkan kembali dalam kitab Abwab Al Faraj dan Sawariq Al Anwar Min Ad’iyah Al Sadah Al Akhyar.
Habib Abu Bakar Bin Abdullah Bin Alawiy Al Atthas pengarang kitab Risalah Al Kautsar, menamakan shalawat Thibb Al-Qulub dengan sebutan shalawat Nur Al Abshar.
Keutamaan Shalawat Thibb Al Qulub.
Syaikh Ahmad Bin Muhammad Al Shawiy Al-Malikiy berkata; “Apabila shalawat Thibb Al Qulub dibaca sebanyak 400 kali atau 2000 kali, diniatkan buat orang sakit, maka dengan izin Allah, penyakit apapun akan sembuh”.
Dihikayatkan ada orang mendatangi Habib Ahmad Bin Hasan Al Atthas di kota Huraidhah, ia mengadukan perihal matanya yang telah mengalami gangguan penglihatannya. Kemudian Habib Ahmad mengusap kedua mata orang tersebut dan beliau memerintahkan agar ia memperbanyak membaca shalawat Thibb Al Qulub. Habib Ahmad lalu berkata: “Habib Muhammad Bin Zain Baabud telah mengabarkan diriku bahwa ia berkata; mataku pernah mengalami ganguan penglihatan sehingga aku minta solusi kepada Habib Shalih Bin Abdullah Al Atthas kemudian beliau mengusap kedua mataku dan beliau memerintahkan agar aku membaca shalawat Thibb Al Qulub setiap hari sebanyak 300 kali, maka aku amalkan shalawat itu sehingga aku diberikan kesembuhan yang segera.
Ini Shalawat Thibbil Qulub (Shalawat Syifa atau Shalawat Nur Al Abshar)

اللهم صل على سيدنا محمد طب القلوب ودوائها وصحة الابدان وعافيتها ونور الابصار وضيائها وقوت الاجساد واْلأَرْوَاحِ وغدائها و على اله و صحبه و سلم
ALLAAHUMMA ShOLLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN ThIBBIL QULUUBI WADAWAA-IHAA WA ShIHHATIL ABDAANI WA 'AAFIYATIHAA WA NUURIL ABShOORI WA DhIYAA-IHAA WA QUUTIL AJSAADI WAL ARWAAHI WA GhIDAA-IHAA WA 'ALAA AALIHII WAShOHBIHII WA SALLIM.
Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan dan salam yang disertai ta’zhim kepada Nabi Muhammad saww. yang dengan shalawat sebagai penyembuh semua hati dan menjadi obatnya, kesehatan badan dan ke afiyatannya, cahaya segala penglihatan dan menjadi sinarnya, menjadi kuat jasad dan jiwa dan makanan santapannya. Dan semoga terlimpahkan pula shalawat dan salam kepada keluarga dan sahabat beliau.
Dikutip :
* Al-Asrar al-Rabbaniyyah Wa al-Fuyudh al-Rahmaniyyah Ala Shalawat al-Dardiriyyah => Syaikh Ahmad Bin Muhammad al-Shawiy.
* Mafatih al-Sa’adat Fi al-shalawat Ala Sayyid al-Sadat => Habib Abu Bakar Bin Abdullah al-Atthas.
* Saadah al-Darain Fi Shalat Ala sayyid al-kaunain => Asy Syaikh Yusuf Bin Ismail al-Nabhaniy,
Alfaqir ( Muhammad Afif Zuhri ) ijazahkan Shalawat Thibbil Qulub (Shalawat Syifa) ini kpd siapa saja yang mau mengamalkannya, dan berkenan menerima nya dg menulis QOBILTU,
shalawat ini dibacanya sehabis shalat atau saat-saat luang sebanyak 1x, 3x, 10x, 41x, 100x, 300x, 400x,atau 2000x. tetapi boleh berapa aja membacanya yang penting bisa dengan istiqomah membacanya,

KEUTAMAAN BULAN RAJAB DAN AMALANNYA


Bulan Rajab merupakan salah satu diantara empat bulan yang dimuliakan oleh Allah Swt, yang disebut dengan "Asyhurul Hurum," Sebagaimana tersebutkan dalam Al Qur'an :
"Sesungguhnya hitungan bulan disisi Allah ada dua belas bulan yang disebutkan dalam kitab Allah dihari Allah menciptakan langit-langit dan bumi, diantara dua belas bulan itu ada empat bulan yang dimuliakan."(QS. At-Taubah : 36) Tiga bulan berurutan, yaitu Dzulqoidah, Dzulhijjah dan Muharrom dan yang satu berpisah yaitu bulan Rajab.

Bulan Rajab dikenal dengan sebutan Al-Ashom, yaitu bulan yang tuli karena tak terdengarnya suara peperangan didalamnya, Bulan Rajam karena didalamnya Allah telah merajam musuh-musuhNya dan para syaiton, sehingga mereka tak dapat mengganggu para aulia dan solihin. Bulan Rajab juga dikenal sebagai bulan Ashab, yakni bulan kucuran rahmat bagi hamba-hamba Allah yang bertaubat didalamnya dan limpahan cahaya-cahaya qabulnya bagi seluruh alam.

Kata Rajab terdiri dari 3 huruf, Ra', Jim dan Ba', masing-masing berarti : Rahmatullah, Jirmil abdi dan Birullah Ta'aalaa, yang seolah-olah dikatakan : "Hai hamba-Ku, Kujadilan dosa-dosa dan kebaikanmu diliput dengan rahmat-Ku, maka tiada tetap dosa-dosamu berkat kemulian bulan Rajab".(Majalisul Anwar).

Dikatakan pula bahwa setelah Rajab habis (hitungan bulannya), maka ia naik kelangit lalu Allah Swt. berfirman : "Hai bulan-Ku, apakah mereka mencintai dan memuliakanmu? Maka diamlah Rajab, hingga ditanya dua tiga kali, kemudian jawabnya : "Ya Tuhan, Engkaulah yang pandai merahasiakan segala cacad dan cela, dan Engkau pula yang menyuruh makhluk-Mu supaya merahasiakannya pada orang lain. Itulah sebabnya Rasul-Mu menyebutku "pekak", aku semata hanya mendengar kebaktian mereka, ketaatan, dan kebaikan mereka, lain tidak"

Selanjutnya Allah berfirman : "Engkau bulan-Ku yang pandai menyimpan cacad dan pekak, hamba-hambaKu yang ber'aib, Aku terima mereka berikut aib/cacadnya berkat kehormatanmu seperti halnya aku terima kamu berikut aib/cacadmu. Aku mengampuni mereka sebab menyesali dosa mereka satu kali dalam bulan Rajab, dan dalam bulan itu pula, Aku tiada mencatat kemaksiatan mereka".(Misyakatul Anwar).

Nabi Saw. bersabda : "Bahwa Rajab itu bulan Allah, Sya'ban bulanKu dan Ramadhan adalah Bulan Ummat-Ku".Hadis ini disebutkan dalam kita Al-Jami' karya Imam Suyuti. Para ulama menerangkan maksud hadis ini. Rajab adalah bulan Istighfar, Sya'ban adalah bulan untuk memperbanyak Sholawat kepada Rasulullah Saww, dan Ramadhan adalah bulan memperbanyak bacaan Al-Qur'an

CARA MENGHORMATI BULAN RAJAB.
Menyambut Bulan Rajab.Dimalam pertama bulan Rajab, kita dianjurkan untuk memperbanyak do'a, karena saat itu adalah saat ijabah, Sabda Nabi Saw. :"Ada 5 malam yang tidak akan ditolak do'a setiap hamba didalamnya :
1. Malam pertama bulan Rajab..
2. Malam Nishfu Sya'ban (malam pertengahan atau malam ke-15 bulan Sya'ban).
3. Malam Jum'at.
4. Malam Hari Raya Idul Fitri.
5. Malam Hari Raya Idul Adha (Qurban)".Nabi Saww. bersabda : "Siapa menyambut kehadiran malam pertama bulan Rajab, dengan aktifitas keagamaan, seperti shalat malam, baca Qur'an, dzikir dan lain-lain, maka ia berjiwa hidup, sekalipun umumnya manusia mati hatinya, dan Allah mencurahkan kebaikan dari (fikiran) bawah kepalanya, ia bersih dari dosa seperti baru lahir dari kandungan ibunya, dan ia diizinkan mensyafaati 70.000 ahli berdosa yang seharusnya dineraka". (Demikian dikutip dari kitab Lubil Al-Albab karya Maulana Tajul 'Arifin/A'rajiyah)

Dari Anas bin Malik ra. Nabi Saww. bersabda : "Siapa sholat sunnah dimalam bulan Rajab sesudah sholat maghrib, setiap roka'at ba'da fatihah membaca surat Al-Ikhlas (demikian sampai 20 roka'at di buat 10 x salam), mk ia dipelihara dirinya, keluarga dan mereka yang menjadi tanggung jawabnya dari mal petaka dunia dan siksa akhirat".(Zubdah).Disebutkan dalam kita Al-Jami' karya Imam Suyuti, diriwayatkan dari Ibnu Asakir dari Abi Umamah, Berkata Wahab bin Munabbih ra.: "Aku membaca dalam kitab Allah yang diturunkan sebelum Al-Qur'an bertuliskan, bahwa barang siapa yang beristighfar dibulan Rajab dipagi dan sore hari dengan mengangkat kedua tangannya seraya berkata : "Robbighfirlii Warhamnii Watub Alayya 70 x, makakulitnya tak akn disentuh oleh api neraka". (Diringkas dari kitab Tuhfatul Ikhwan)

Tartib Wiridan.
Do'a dan Dzikir yang baik untuk dibaca dibulan Rajab :
Robbighfirlii warhamnii watub 'alayyaArtinya : Ya Tuhanku Ampunilah saya, dan rahmatilah saya dan terimalah tobat saya.
Dibaca sehabis sholat subuh dan sholat maghrib selama bulan Rajab sebanyak 70x dengan mengangkat kedua tangannya seperti orang berdo’a maka kulitnya tidak akan tersentuh Api Neraka.
Membaca setiap harinya selama bulan Rajab :
Subhaanallaahil-hayyil-qoyyuum 100x, dibaca dari tanggal 1-10 Rajab.
Subhaanallaahil-ahadish-shomad 100x, dibaca dari tanggal 11-20 Rajab.
Subhaanallaahir-ro'ufir-rahiimm 100x, dibaca dari tanggal 21-30 Rajab.
Barang siapa membaca : AHMADU RASUULULLAH MUHAMMADUR RASUULULLAH 35X, Dibaca pada saat khutbah di hari Jum’at Akhir bulan Rojab, maka dimudahkan rizqinya dan dicukupi segala kebutuhanya (Qaul Ulama’).
Allaahumma baariklanaa fii rajaba wasyabaana wa ballignaa romadhoona wa hashshil maqooshidana 3x.

Fadilah Puasa Rajab.
Lafaz Niat Puasa Rajab.Nawaitu Shaumagodin Lihurmati Syahri Rajaba Sunnata Lillaahi Ta'ala.Artinya : Aku Niat Puasa esok hari karena menghormati bulan Rajab Sunnat Karena Allah Ta'ala"

Keutamaan Puasa Rajab
Nabi Saww. bersabda : "Camkanlah, bahwasanya Rajab adalah bulan Allah yang pekak, siapapun puasa satu hari pada bulan itu, penuh keyakinan dan keikhlasan, maka dapat dipastikan keridhoan Allah yang besar padanya, dan siapa puasa 2 hari, maka seluruh penduduk langit dan bumi tidak sanggup mensifati besarnya karunia Allah yang diberikn kepadanya, dan siapa yang puasa 3 hari, maka ia diselamatkan dari malapetaka di dunia dan siksa diakhirat, juga terbebas dari penyakit gila, kusta dan sejenisnya serta dari ancaman Dajjal, siapa yang puasa 7 hari, maka tertutuplah baginya 7 pintu neraka jahanam, siapa yang puasa 8 hari maka terbuka baginya 8 pintu sorga, siapa yang puasa 10 hari, maka segala permohonannya dikabulkan oleh Allah Swt. dan siapa puasa setengah bulan, maka diampuni dosa-dosa yang terdahulu, dan amal jahatnya diganti dengan amal baiknya dan siapa menambah puasanya maka Allah juga menambah pahalanya."(Zubdah)

Ibnu Abbas ra. berkata : "Puasa di awal bulan Rajab dapat menghapus dosa (kafarat) selama 3 tahun, dihari kedua menjadi kafarat selama 2 tahun, dihari ketiga menjadi kafarat selama 1 tahun, kemudian di setiap hari sesudah itu menjadi kafarat selama 1 bulan". (HR. Abu Muhammad Al-Khalali, Dimuat dalm kitab Jami'Ush-Shaghir)

Abu Hurairah ra. berkata : "Bahwasanya Nabi Saww. diluar bulan Ramadhan tidak puasa kecuali bulan Rajab dan bulan Sya'ban".Dalam Hadis Shahih Bukhori Muslim, Nabi Saww. bersabda : "Bahwasanya di sorga ada sebuah sungai Rajab, airnya putih melebihi susu, manis melebihi madu, siapa puasa sehari dibulan Rajab, pasti Allah memberinya minum dari sungai (Bengawan) tersebut". (A'rajiyah)

Wallaahu a'lam bi shawab....
Dikutib dari :
Kitab Durrotun Nasihin : Syekh Ahmad L-Khabawi.
Hadis Shahih Bukhari Muslim.
Kitab Al-Jami : Imam Suyuti.
Kitab Jami Ush Shoghir.
Kitab Lubil Alhab : "Maulana Tajul Arifin".

Sabda RASULULLAH SAW:
"Bulan Rajab adalah Bulannya ALLAH TA'ALAA"Amalan Bulan Rajab:
1. Barangsiapa yg b'Puasa tgl 1, 2, 3 Rajab maka Pahalanya mendapatkan k'Ridhaan serta k'Muliaan d'sisi ALLAH TA'ALAA
2. Barangsiapa yg b'Puasa 5 hari maka Doanya akan d'Qobulkan ALLAH TA'ALAA
3. Barangsiapa yg b'Puasa 7 hari maka akan d'Tutup 7 Pintu Neraka
4. Barangsiapa yg b'Puasa 8 hari maka d'Bukakan 8 Pintu Surga
5. Barangsiapa yg b'Puasa 15 hari maka d'ampuni Dosa2 yg lalu & mengganti Kejahatannya dgn Kebaikan d'Sisi ALLAH TA'ALAA
6. Barangsiapa yg b'Puasa tgl 27 Rajab maka Pahalanya seperti 5 Tahun b'Puasa
7. Barangsiapa mengingatkan Muslim lain tentang Amalan ini, seakan Ibadah 80 Tahun
> Membaca: RobbighfirLi Warhamni Watub Alayya (70x tiap Pagi & Sore)
> tgl 1 s/d 10 RajabMembaca: SubhaanaLLahiL HayyiL Qoyyum (100x)
> tgl 11 s/d 20 RajabMembaca: SubhaanaLLahiL Ahadish'Shomad (100x)
> tgl 21 s/d 30 RajabMembaca: SubhaanaLLahir Rouuf (100x)
> Membaca Surat AL-IkhLas (11x)
> Membaca: Ahmadu Rasulullah wa'Muhammadu Rasulullah (35x d'Hari Jum'at terakhir Bulan RajaB)Sabda RASULULLAH SAW:"pd Malam MI'RAJ, Saya (SAW) melihat Sungai yg Airnya lebih Manis dari Madu, lebih Sejuk dari Air Batu, lebih Harum dari Minyak Wangi & Saya (SAW) berkata kpd JIBRIL AS"Wahai JIBRIL, untuk Siapakah Sungai ini..?maka JIBRIL AS menjawab:Sungai ini adalah untuk Umat-Mu yg b'Shalawat kepada-Mu d'Bulan RAJAB

NAWAITU SHAUMA RAJAB LILLAHI TA'ALAA(Saya Niat Puasa Sunnah Rajab karena Allah TA'ALAA)
Dalam kitab al ad'iyatul hasanah karangn muallim kh. Ubaidillah hamdan, dijelaskan amalan dibulan rajab,
1. Membaca rabbighfirli warhani watub'alayya sbnyak 70x pagi dn sore hari slma bln rajb,Tlh brkata al imam wahab bn munabih ra. Brang siapa yg membaca istghfar bln rajb pagi dn sore pd bln rajb maka api neraka tiada akan menyenth kulitnya,
2. Dr tangal 1 hinga 10 membca tasbh subhanallahil hayyul qoyyum 100x
3. Dr tangal 11 hnga 20 mmbaca subhanallahil ahadish shomad 100x
4. Dr tangal 21 hinga akhr rjb membca subhanallahirrouf 100x,
5. Melakukan puasa sunnah blan rajb, yg afdhol dr tangal 1 hinga tngl 10,,

Kepribadian Taqwa


Contoh laman HTML

Profesionalisme dalam Islam



وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepadaKu. (QS. Al-Dzariyyat:56)
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ
Artinya :
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".(Q.S Al Baqarah : 30)

Ayat diatas menegaskan bahwa manusia adalah makhluk berketuhanan sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk berketuhanan, wajinb baginya mengabdi, tunduk dan patuh, serta berpegang teguh pada ajaran agama Allah yakni al-Islam. Sementara sebagai makhluk sosial yang merupakan bagian dari aktualisasi sebagai makhluk berketuhanan, mereka harus menjalin shilaturahmi dan kerjasama yang baik, jujur, amanah, yang dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Dari kondisi tersebut, manusia menjadi berkembang secara dinamis, sehingga kebutuhan hidup manusia juga semakin berkembang, begitu juga tantangan hidupnya pun berkembang pesat. Sehingga ketergantungan manusia kepada sesamanya juga semakin tinggi. Dari sini kemudian, lahirlah lapangan pekerjaan, yang dengan lapangan pekerjaan seseorang dapat memenuhi kebutuhannya sekaligus menolong pemenuhan kebutuhan orang lain.
Pengertian Profesionalisme Profesionalisme merupakan sikap dari seorang profesional, dan profesional berarti melakukan sesuatu sebagai pekerjaan pokok, yang disebut profesi, artinya pekerjaan tersebut bukan pengisi waktu luang atau sebagai hobi belaka. Jika profesi diartikan sebagai pekerjaan da isme sebagai pandangan hidup, maka profesional dapat diartikan sebagai pandangan untuk selalu berfikir, berpandirian, bersikap dan bekerja sungguhsungguh, kerja keras, bekerja sepenuh waktu, disiplin, jujur, loyalitas tinggi dan penuh dedikasi demi keberhasila pekerjaannya. Dengan pengertian tersebut, profesionalisme sangat diperlukan untuk keberhasilan suatu perusahaan, organisasi dan lembaga. Perusahaan, organisasi dan sejenisnya tersebut kalau ingin berhasil program-program, maka harus melibatkan orang-orang yang mampu bekrja secara profesional.
Tanpa sikap dan prilaku profesional maka lembaga, organisasi tersebut tidak akan memperoleh hasil yang maksimal, bahkan bisa mengalami kebangkrutan. Dalam realitas masyarakat, banyak ditemukan adanya perusahaan, organisasi, dan lembaga yang maju, sedang atau biasa-biasa. Diantara faktor yang mempengaruhi kemajuan dan kemunduran perusahaan atau lembaga tersebut adalah sikap dan perilaku profesional dari orang-orang yang terlibat didalamnya, terutama para peminpinnya. Nilai-nilai Islam yang Mendasari Profesionalisme Ajaran Islam sebagai agama universal sangat kaya akan pesan-pesan yang mendidik bagi muslim untuk menjadi umat terbaik, menjadi khalifa, yang mengatur dengan baik bumi dan se isinya. Pesan-pesan sangat mendorong kepada setiap muslim untuk berbuat dan bekerja secara profesional, yakni bekerja dengan benar, optimal, jujur, disiplan dan tekun. Akhlak Islam yang di ajarkan olehNabiyullah Muhammad SAW, memiliki sifat-sifat yang dapat dijadikan landasan bagi pengembangan profesionalisme. Ini dapat dilihat pada pengertian sifat-sifat akhlak Nabi sebagai berikut:
  1. Sifat kejujuran (shiddiq). Kejujuran ini menjadi salah satu dasar yang paling penting untuk membangun profesionalisme. Hampir semua bentuk uasha yang dikerjakan bersama menjadi hancur, karena hilangnya kejujuran. Oleh karena itu kejujuran menjadi sifat wajib bagi Rasulullah SAW. Dan sifat ini pula yang selalu di ajarkan oleh islam melalui al-Qur’an dan sunah Nabi. Kegiatan yang dikembangkan di dunia organisasi, perusahan dan lembaga modern saat ini sangat ditentukan oleh kejujuran. Begitu juga tegaknya negara sangat ditentukan oleh sikap hidup jujur para pemimpinnya. Ketika para pemimpinya tidak jujur dan korup, maka negara itu menghadapi problem nasional yang sangat berat, dan sangat sulit untuk membangkitkan kembali.
  2. Sifat tanggung jawab (amanah). Sikap bertanggung jawab juga merupakan sifat akhlak yang sangat diperlukan untuk membangun profesionalisme. Suatu perusahaan/organisasi/lembaga apapun pasti hancur bila orang-orang yang terlibat di dalamnya tidak amanah.
  3. Sifat komunikatif (tabligh). Salah satu ciri profesional adalah sikap komunikatif dan transparan. Dengan sifat komunikatif, seorang penanggung jawab suatu pekerjaan akna dapat menjalin kerjasama dengan orang lain lebih lancar. Ia dapat juga meyakinkan rekanannya untuk melakukan kerja sama atau melaksanakan visi dan misi yang disampaikan. Sementara dengan sifat transparan, kepemimpinan di akses semua pihak, tidak ada kecurigaan, sehingga semua masyarakat anggotanya dan rekan kerjasamanya akan memberikan apresiasi yang tinggi kepada kepemimpinanny. Dengan begitu, perjalanan sebuah organisasi akan berjalan lebih lanca, serta mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak.
  4. Sifat cerdas (fathanah). Dengan kecerdasannya seorang profesional akan dapat melihat peluang dan menangkap peluang dengan cepat dan tepat. Dalam sebuah organisasi, kepemimpina yang cerdas akan cepat dan tepat dalm memahami problematikayang ada di lembaganya. Ia cepat memahami aspirasi anggotanya, sehingga setiap peluang dapat segera dimanfaatkan secara optimal dan problem dapat dipecahkan dengan cepat dan tepat sasaran.
Disamping itu, masih terdapat pula nilai-nilai islamyang dapat mendasari pengembangan profesionalisme, yaitu :
  1. Bersikap positif dan berfikir positif (husnuzh zhan ). Berpikir positif akan mendorong setiap orang melaksanakan tugas-tugasnya lebih baik. Hal ini disebabkan dengan bersikap dan berfikir positif mendorong seseorang untuk berfikir jernih dalam menghadapi setiap masalah. Husnuzh zhan tersebut, tidak saja ditujukan kepada sesama kawan dalam bekerja, tetapi yang paling utama adalah bersikap dan berfikir positif kepada Allah SWT. Dengan pemikiran tersebut, seseorang akan lebih lebih bersikap objektif dan optimistik. Apabil ia berhasil dalm usahanya tidak menjadi sombong dan lupa diri, dan apabila gagal tidak mudah putus asa, dan menyalahkan orang lain. Sukses dan gagl merupakan pelajaran yang harus diambil untuk menghadapi masa depan yang lebih baik, dengan selalu bertawakal kepada Allah SWT.
  2. Memperbanyak shilaturahhim. Dalam Islam kebiasaan shilaturrahim merupakan bagian dari tanda-tanda keimanan. Namun dalam dunia profesi, shilaturahhim sering dijumpai dalam bentuk tradisi lobi. Dalam tradisi ini akan terjadi saling belajar.
  3. Disiplin waktu dan menepati janji. Begitu pentingnya disiplin waktu, al-Qur’an menegaskan makna waktu bagi kehidupan manusia dalam surat al-Ashr, yang diawali dengan sumpah ”Demi Waktu”. Begitu juga menepati janji, al-Qur’an menegaskan hal tersebut dalam ayat pertama al-Maidah, sebelum memasuki pesan-pesan penting lainnya. Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. (Al-Maaidah/05:01). Yang dimaksud aqad-aqad adalah janji-janji sesama manusia.
  4. Bertindak efektif dan efisien. Bertindak efektif artinya merencanakan , mengerjakan dan mengevaluasi sebuah kegitan dengan tepat sasaran. Sedangkan efisien adalah penggunaan fasilitas kerja dengan cukup, tidak boros dan memenuhi sasaran, juga melakukan sesuatu yang memang diperlukan dan berguna. Islam sangat menganjurkan sikap efektif dan efesien.
  5. Memberikan upah secara tepat dan cepat. Ini sesuai dengan Hadist Nabi, yang mengatakan berikan upah kadarnya, akan mendorong seseorang pekerja atau pegawai dapat memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya secara tepat pula. Sementara apabila upah ditunda, seorang pegawai akan bermalas-malas karena dia harus memikirkan beban kebutuhannya dan merasa karya-karyanya tidak dihargai secara memadai.